Koleksi Tamadun Pahang
|
|
|
Abstract : Universiti Kebangsaan Malaysia |
Pada saat Petrus Voorhoeve mengunjungi kabupaten Kerinci di Sumatera pada bulan April dan sekali lagi pada bulan Julai 1941, beliau telah mentransliterasi banyak manuskrip yang ditulis pada tanduk kerbau dan kambing, serta ruas-ruas bambu yang digrafir dengan surat incung Kerinci.2 Manuskrip-manuskrip lain, termasuk yang pada kertas, kulit pohon, daluang dan lontar, diambil foto, kemudian ditransliterasi.3 Voorhoeve mengirimkan daftar lengkap daripada sekitar 200 naskah manuskrip Kerinci yang telah ditransliterasinya ke Belanda, Batavia dan Kerinci. Namun, disebabkan pendudukan Jepun, ternyata tidak ada satupun dokumen tersebut sampai ke tujuannya. Baru pada tahun 1975 diketahui bahawa salinan yang dikirimnya ke Kerinci itu memang telah sampai dan selanjutnya berhasil bertahan dalam keadaan perang dan revolusi (Watson 1976). Sekarang, salinan daripada dokumen tersebut yang berjudul Tambo Kerinci masih disimpan di perpustakaan KITLV (Voorhoeve 1941). |
This material may be protected under Copyright Act which governs the making of photocopies or reproductions of copyrighted materials. You may use the digitized material for private study, scholarship, or research. |