Koleksi Tamadun Pahang
|
|
|
Abstract : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia |
Dalam tradisi masyarakat Melayu, kelompok wanita lebih dikenal sebagai perempuan berdasarkan jantina, kedudukan dan peran yang dimainkan. Justru itu terdapat label seperti gadis sunti,gadis pingitan, anak dara tua, isteri, balu, janda dan nenek. Sejak dilahirkan sudah dikenal sebagai orang dapur sebagai cerminan bahwa perempuan tidak lepas dari tanggung jawab yang berperanan penting sebagai ibu dalam rumah tangga. Sejajar dengan ini, perempuan dalam konotasi Melayu lebih dikaitkan dengan ejaan perempuan dalam tulisan Jawi (Arab) yaitu pa, ra, mim, pa, wau dan nun. Semua aksara ini membawa makna yang signifikan tentang bagaimana seorang perempuan harus menampilkan diri sebagai perempuan Melayu muslim seperti yang terungkap dalam Syair Siti Sianah dan Syair Seligi Tajam Bertimbal. Beberapa contoh tokoh turut dipaparkan seperti tokoh Tun Fatimah (isteri Sultan Mahmud yang meninggal di Kampar setelah Melaka jatuh ke tangan Portugis) seperti yang terdapat dalam Sejarah Melayu dan Hikayat Hang Tuah. Sifat negatif perempuan Melayu turut ditampilkan juga seperti yang terdapat dalam Hikayat Abdullah. |
This material may be protected under Copyright Act which governs the making of photocopies or reproductions of copyrighted materials. You may use the digitized material for private study, scholarship, or research. |